This is only a way to guide me find out who I am, how I feel and how things are connected to me.

Thursday, May 17, 2007

Cerita Masa Depan

Terkadang, di satu saat, mungkin aku akan merenung ketika menatap ke luar jendela. Bukan untuk melihat menantuku yang asyik bermain-main dengan cucuku di halaman. Juga bukan untuk melambai pada tetangga yang lewat. Tidak pula untuk beranjak dari kursi malasku dan membukakan pintu untuk kurir jasa pengiriman. Aku cuma sekedar menatap keluar sementara benakku melayang-layang tak tentu.

Pada satu kesempatan mungkin aku akan teringat pada suamiku. Gelak tawa dan gerak-geriknya samar-samar terbayang. Dan aku mungkin akan sedikit menangis karena rindu. Tenggorokanku mungkin tercekat, dan lamunanku akan berhenti ketika aku mulai mencari-cari mug coklat tua yang lupa kuletakkan di mana sebelumnya.

Di lain kesempatan mungkin aku akan ingat dirimu. Juga bertanya-tanya bagaimana kabarmu. Aku akan ingat bagaimana rupa kita dulu. Meski samar aku akan ingat beberapa hal yang kau katakan padaku. Mungkin sekali aku juga akan ingat bagaimana rupa keluargamu -akhirnya kamu menikah dan punya anak juga- ketika terakhir bersua lama sebelum hari aku melamun itu.

Pada saat-saat seperti itu aku akan duduk diam-diam dan tenang. Mataku berkaca-kaca, tapi siapa yang mengira kalau aku menangis? Toh memang begitulah mata orang tua, sudah berlapis-lapis selaputnya. Menantuku mungkin akan sadar kalau aku sedang melamun, lalu mengajakku bercakap-cakap. Anak lelakiku terkadang muncul membawakan secangkir teh madu dan berlutut memeriksa tungkai kakiku yang linu. Cucuku akan berdiri di depanku dan tiba-tiba saja bernyanyi dengan begitu lucu.

Kalau sudah begitu aku akan sangat bersyukur. Ternyata meski sudah merayap senja tuaku, aku masih bisa hidup dan mengenang begitu banyak peristiwa. Dan, hei, itu anak perempuanku datang bersama anak tertuanya. Sudah waktunya untuk berkemas-kemas dan tinggal beberapa waktu dengan anak perempuanku itu. Di sana lebih sepi memang, karena tidak ada anak sekecil cucu dari anak lelakiku. Tapi aku bisa berjalan-jalan seputar perumahan dan bertemu beberapa kawan yang setua aku.

Hm, hidup itu indah bukan?


No comments: