This is only a way to guide me find out who I am, how I feel and how things are connected to me.

Monday, January 15, 2007

Status: complicated

Hati kita itu sangat luas...
Kita gak mungkin dedikasikan hati kita untuk satu orang saja...
Selalu ada tempat di hati kita
untuk orang lain: orang tua, saudara, teman, negara

Makanya kita bodoh amat kalo kita egois untuk menuntut seluruh perasaan orang lain dikasih ke kita

A friend told me that. Hmm, it's complicated. But still, whether you agree or not, the answer always back to you. God gave us the freewill and courage to decide and do what you want. But then, there are consequences waiting.

And I told this to myself.

Sebutir Pagi Buta (Temanku)

Kutulis namamu di sebutir keagunan
Engkaulah sahabat jiwa yang bernafas
Dalam detak jantungku

Pemilik mata bak permata
Pemilik senyum malaikat pemberi rizki
Indah namamu dilukis pujangga
Lirih rupamu dipuja dewa-dewa surga

Kala awan hitam melingkupi, kubertanya atas kelamnya
Jauhlah kilat yang kan meleburmu
Saat matahari menerangi,
ku bahagia atas senyummu

Cerita-cerita bijak kita kan halangi terik membakar
Dipagi buta hanya syukur atas hadirmu
Walau tak seorang akan menduga
yang kan terjadi di antara hari yang merambat

Jiwa apa yang kamu nantikan
Raga apa yang kau cari
Mengapa kita tak berlari,
dan kita bersama saling mengerti nanti

Sampai penghujung yang penuh misteri.

-------------
This poem submitted by Kang Gaver to Sara.
Glad to see you, man!

Di Bawah Tangga (Sekarang Berubah Jadi Lab Komputer Baru yang Aneh)

Gelombang perasaan datang tiba-tiba. Kerinduan yang berjejalan sampai dadaku terasa berdenyar. Sekejap aku merasa hidup di masa lalu, pada persahabatan kita yang penuh teriakan riang gembira. Dengan kebisuan dinding merah bata, ceruk sempit segitiga dan lekuk setengah melingkar satu depa di atas kepala, serta jeruji besi yang sekarang sudah jadi jendela kaca.

Penuh cinta.
--------------------
(cieegh..segitunya, neng..!)