This is only a way to guide me find out who I am, how I feel and how things are connected to me.

Friday, February 23, 2007

Hujan yang Sabar

Cerita ini belum pernah kutulis sebelumnya.
Jadi sebelum aku lupa, biar kubagi sedikit.

Hari itu aku berteman hujan dan harum tanah berselimut rumput basah. Di sebuah gubuk reyot yang terisi sejumput kerinduan yang bergulat gelisah. Ia hidup dalam kebosanan. Dan tokek yang memandang dari langit-langit membiarkan ia bertaruh untuk kemujuran yang sia-sia.

Aku tidak punya sedikit pun keberanian untuk membiarkan perasaanku dipahami. Apalagi kesabaran untuk menunggu. Ya..mungkin untuk dada yang kini sudah membatu harus ada air yang menitik satu demi satu agar ia tak lagi batu.

Tuesday, February 20, 2007

SERBUUUU.....!!!!!!!!!!

Jejak yang paling tidak menantang adalah jejak yang paling tidak memberikan imbalan

Batu

Malam ini hujan kembali turun. Lengkap dengan angin yang lebih dingin dari biasanya. Aku tenggelam dalam lamunan yang sudah terlalu lazim. Kemudian kembali angan terpaku pada secarik catatan kecil di mejaku.

Dada kita yang batu

Aku menikmati kebisingan. Tapi kau tahu, aku tidak mendengarkan apa-apa. Catatan itu menggugah. Menggoda dadaku untuk gemuruh. Ya, di serpihan dada yang batu, Sayang. (Di dada kita yang pernah gemuruh sesuatu telah lama runtuh.)

Inspired by Ocha's words: dada kita yang batu

Tuesday, February 6, 2007

Daripada Bete, Nulis Aja!

Stop! Jangan pelesetkan judul di atas jadi begini:
Daripada Nulis, Bete Aja!




Memang, untuk sebagian orang menulis bukan hal yang dibiasakan, bahkan bisa dibilang: bosen tau!. Tapi, untuk sebagian yang lain, menulis itu kebutuhan. Sebabnya, kediam-diaman hati rupanya bisa disuarakan lewat tulisan. Nah! Disinilah sulitnya menulis bagi seorang penulis pemula. Gimana sih, caranya membuat tulisan yang “bersuara” dan “pandai bercerita”?

Mari kita berandai-andai. Anggap kesulitan ini sebagai penyakit “kaku-tulis”. Kemudian, anggap saya sebagai dokter spesialis “penyakit tulis”. Saya punya satu resep jitu yang boleh anda buktikan sendiri khasiatnya.

Coba baca buku karangan Caryn Mirriam-Goldberg, P.Hd yang berjudul Daripada Bete, Nulis Aja!, terbitan Kaifa. Dalam buku ini disajikan berbagai ide untuk memulai sebuah tulisan. Diantaranya adalah:

1. Menceritakan riwayat hidup, misalnya melalui diary, tetapi dari sisi yang berbeda
2. Membayangkan wujud dunia luar dari sudut pandang hewan tertentu
3. Membayangkan bertemu dengan seseorang yang ingin kita temui secara tidak sengaja di tempat yang biasa kita lewati

Untuk memperoleh khasiat buku ini, jangan cuma dibaca. Keep on reading and writing! Apalagi kalau anda adalah seorang pendidik, budaya membaca dan menulis sungguh merupakan obat paling mujarab untuk memperkaya khasanah pengetahuan kita.

Menulis itu menyusahkan, memperlihatkannya memalukan. Anda setuju? Berarti anda termasuk pasien kambuhan kaku-tulis. Hehehe. Tidak selamanya nekat itu jelek, apalagi nekat mempublikasikan tulisan anda (hajar, bleh!). Mau tahu tulisan saya yang lain? Baca saja di sini.



Happy Reading & Writing!

Thursday, February 1, 2007

Story of a Name

Once upon a time, the prophet Ibrahim went to India with his wife, Siti Sarah. They were trying to teach tauhid to the people. But then, the influence of the Indian people was very strong. As time passed, the name Ibrahim and Siti Sarah no longer known. The Indian people only notice that the man with long beard was the Brahman. And the lady with smart ideas was Sarasvati.



Hi, visitors. I've heard this story from a friend. I have not conduct any survey to check this info yet. Whenever you browse or read related articles or sites, I'd love to hear any info about this. I dont have any intention to give you the wrong info, so please do not quote the story.