This is only a way to guide me find out who I am, how I feel and how things are connected to me.

Monday, April 23, 2007

Putri Salju

Akhirnya Putri Salju benar-benar bosan pada Pangeran. Seharusnya Pangeran tahu kalau warna kulit tidak ada hubungannya dengan nama. Putri Salju berkulit sawo matang. Dan bukan salahnya kalau warna kulitnya seperti itu. Lama kelamaan pernikahan mereka semakin hambar. Hubungan dengan para kurcaci pun tidak semakin baik.

Area perumahan kurcaci di tengah hutan sebenarnya masih milik kerajaan. Pada hari pernikahan Putri Salju dan Pangeran, calon raja yang masih sangat muda dan belum berpengalaman itu memberikan hak atas tanah tersebut kepada para kurcaci. Sekarang, para kurcaci malah berniat menjual tanah tersebut!

Para kurcaci berpendapat bahwa perumahan kurcaci sudah tidak lagi diperlukan. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan dan standar gizi kerajaan menyebabkan jumlah kurcaci berkurang. Bahkan kurcaci-kurcaci di hutan sudah pindah ke pedesaan terdekat dan menikah dengan orang-orang di desa tersebut. Anak-anak mereka tumbuh besar, tinggi dan kuat. Dalam lima puluh tahun ke depan sudah tidak akan ada yang cukup mungil untuk tinggal di rumah kurcaci.

Putri Salju sebenarnya masih berpikir keras. Apa yang akan dilakukannya terhadap pernikahannya dengan Pangeran? Konsultan pernikahan yang ia undang belum bisa datang karena kudanya sakit. Belum lagi masalah pernikahan itu dicarikan solusinya, para kurcaci semakin gencar mencari pembeli tanah mereka.

Seharusnya ada cara mempertahankan tanah kurcaci itu. Putri Salju tahu kalau tanah itu -bagaimanapun caranya- tidak boleh dijual. Karena itulah Putri Salju harus segera melakukan sesuatu.

No comments: