Bercermin dari banyak kisah hidup, manusia adalah mahkluk yang tak pernah puas. Dalam dirinya ada kodrat yang mesti dikekang demi merasa bersyukur dan mawas. Kekang itu memang kadang lepas dari kendali. Lantas menyuburkan rasa kalah, dengki, atau kesedihan -yang seolah- tak berbatas.
Begitulah inti cerita ini pada akhirnya nanti. Cerita yang memaknai hidupku dengan warna - yang kadang sulit dimengerti. Tentang pertanyaan yang tidak perlu, perasaan yang tidak perlu dan seolah-olah sikap yang tak mensyukuri berlebihnya nikmat.
Aku hendak menjelaskan maksudku. Tapi, bagaimana cara memulai? Terjadinya sudah hitungan tahun, dan ingatanku seperti enggan memutar kembali urutan peristiwanya. Untukku, kini hanya seperti loncatan-loncatan gambar dalam storyboard yang sudah hilang potongan-potongannya.
Aku hanya tahu perasaanku. Perasaannya, sampai hari ini pun aku tidak paham. Kalau kukatakan, "aku ingin semua kembali seperti sedia kala". Maka sebenarnya aku akan kembali pada: tidak memiliki apa-apa. Oh, bukan! Aku memiliki banyak. Tapi ternyata kami tidak pernah memiliki apa-apa bersama. Itulah yang kusebut mula-mula.
Setelah menyadari bahwa tidak ada apa-apa yang bisa kuambil kembali, maka rasanya gamang. "Seharusnya aku tahu", begitu pikirku. Lalu sejak itu sampai lama setelah itu, aku berusaha tidak berurusan lagi dengan masalah lamaku. Kadang menarik diri, kadang begitu bernafsu untuk membuktikan diri: aku bisa.
Tapi, aku memang tidak pernah siap untuk sekedar mendengar kabar berita. Tidak pernah siap untuk tak sengaja melihat kemesraan yang dipublikasikan lewat jaringan sosial dunia maya. Aku memiliki kehidupanku, tapi tak pernah siap untuk memahami bahwa ia punya kehidupannya sendiri.
Lihat, bukankah aku seperti tak mensyukuri hidupku?
Yah, menyalahkan diri sendiri bukan solusi yang bijak pula. Tapi inilah ceritaku, Teman. Cerita yang kutuliskan untuk mencungkil keburukanku dan menanam kesadaran untuk berbenah diri. Aku hanya ingin berbagi padamu, betapa kadang kala terlalu sulit memahami kenyataan bahwa yang kita punya hanya langkah ke depan.
Nah, sampai di sini saja aku berbagi pada kalian. Kuanggap ini menutup perjalanan yang pernah kubuka. Perjalanan yang kulukis dengan kata-kata. Perjalanan yang berakhir dengan mengetahui siapa aku: bagian kehidupan yang bernyawa dengan setiap senang dan sedihnya.
Siapa yang tahu kapan kesedihan akan sembuh, dan kapan kegembiraan akan tumbuh? Aku hanya tahu bahwa saat kuakhiri catatanku, ada kehidupan baru yang tumbuh dalam diriku. Kehidupan baru yang akan kubesarkan dan kujaga sampai akhir masaku.
Terima kasih,
Sara
Kaki Kecilku
This is only a way to guide me find out who I am, how I feel and how things are connected to me.
Monday, May 4, 2009
Friday, March 27, 2009
Klarifikasi : Sudah Tidak Penting
Selalu dibuatnya bingung. Dipaksa menjawab sesuatu yang enggan kujelaskan. Sementara aku tidak pernah dapat penjelasan. Klarifikasi sudah tidak penting!
Aku tidak takut apa-apa. Sudah terlambat kalau ia hendak memikirkan kenyamanan orang lain. Datang sajalah ke muka bumi, aku tidak lantas merasa terhakimi atau tersaingi. Sudah tidak ambil pusing!
Aku tidak takut apa-apa. Sudah terlambat kalau ia hendak memikirkan kenyamanan orang lain. Datang sajalah ke muka bumi, aku tidak lantas merasa terhakimi atau tersaingi. Sudah tidak ambil pusing!
Datang dan Pergi
Duduk bersebrangan di dalam bus jemputan
Saling memandang dan sejenak tersenyum
Ah, sepertinya cinta remaja
Tak kenal esok tak tahu lusa
....
Saling memandang dan sejenak tersenyum
Ah, sepertinya cinta remaja
Tak kenal esok tak tahu lusa
....
Thursday, February 26, 2009
Just Mind Yours, Not Mine
Hidupku penuh kebahagiaan
Hidupku penuh nyanyian cinta
Kau siapa?
Jangan ikut berbahagia
Jangan tahu apa-apa
Bahagia dan senandungku mati
Saat kau seperti merasai
menyiakan sekedar hati
Hidupku penuh nyanyian cinta
Kau siapa?
Jangan ikut berbahagia
Jangan tahu apa-apa
Bahagia dan senandungku mati
Saat kau seperti merasai
menyiakan sekedar hati
Wednesday, January 7, 2009
Hanya Dengan Diam
Tidak ada sedikitpun kemenangan dengan membuatmu tahu tentang perasaanku. Atau dengan menunjukkan kebahagiaanku. Tidak pula dengan berbagi kesedihan dan kekhawatiran. Karena bagimu, aku tak ada.
Di pengembaraanku, kau sekedar memandang dari jauh. Namun ketika di tempat yang terbuka air mata mengalir dan jiwa merih untukmu, aku pun mengerti, bahwa pedulimu bukan padaku. Karena aku adalah bagian yang tak perlu.
Senyummu seperti lembaran rapuh, yang koyak saat kusentuh. Ku selami kedalaman hati yang tak akan pernah mampu tersenyum lagi kepadamu. Karena bagiku, kau fatamorgana.
Sudah kurelakan kekalahan ini...
dan hanya dengan diam mampu kumenangkan.
Di pengembaraanku, kau sekedar memandang dari jauh. Namun ketika di tempat yang terbuka air mata mengalir dan jiwa merih untukmu, aku pun mengerti, bahwa pedulimu bukan padaku. Karena aku adalah bagian yang tak perlu.
Senyummu seperti lembaran rapuh, yang koyak saat kusentuh. Ku selami kedalaman hati yang tak akan pernah mampu tersenyum lagi kepadamu. Karena bagiku, kau fatamorgana.
Sudah kurelakan kekalahan ini...
dan hanya dengan diam mampu kumenangkan.
Monday, September 15, 2008
Sejauh mana aku berharga
Jangan berhenti di persimpangan yang tak patut untukmu.
Cinta tak pernah salah..
Tapi ia mampu membutakan.
Harga yang pantas untuk mu
adalah seseorang yang membuatmu merasa mampu mencintai dirimu
Cinta tak pernah salah..
Tapi ia mampu membutakan.
Harga yang pantas untuk mu
adalah seseorang yang membuatmu merasa mampu mencintai dirimu
Saturday, August 2, 2008
A Country is Its People.
Few days ago I watched an animation series, One Piece. There, I saw an episode about a country similar with Japan in earlier era. The people of this country share their happiness and optimistic point of view about life. The King is a good leader who understand the people's way of life.
Once in a year the King gathers the people to celebrate new year. In this annual party people will have an opportunities to meet & greet others, get to know each other, and introduce themselves and what their do, including their business.
It's simple, but nowadays such celebration known as the business of Meeting, Incentive, Congresses Events, where people are able to get to know other people's businesses or professions in specific events. In that series, the King is a symbol of a good government that gives the people the opportunities, and the most important, hopes.
What i got from the series is that we can't let go of hopes. Whether we have the good government or not, the most important thing is the hopes we have. Beside that, I also read a good proverb lately, and it says:
Once in a year the King gathers the people to celebrate new year. In this annual party people will have an opportunities to meet & greet others, get to know each other, and introduce themselves and what their do, including their business.
It's simple, but nowadays such celebration known as the business of Meeting, Incentive, Congresses Events, where people are able to get to know other people's businesses or professions in specific events. In that series, the King is a symbol of a good government that gives the people the opportunities, and the most important, hopes.
What i got from the series is that we can't let go of hopes. Whether we have the good government or not, the most important thing is the hopes we have. Beside that, I also read a good proverb lately, and it says:
The grand essentials in this life areWill you be a good person and make this country a better place to live? A country is its people. So, wherever you are, you're the one who contribute to the country's character.
something to do,
something to love
and something to hope for.
(-Addison)
I love my Indonesia. And this country still got me.
Mardika!!
Subscribe to:
Posts (Atom)