This is only a way to guide me find out who I am, how I feel and how things are connected to me.

Monday, October 10, 2005

Menanti

Ketika terik dan dahagaku menghampar semu fatamorgana,
Dalam kering dan hampa kesadaran menenggak kebisuan gejolak rasa,
Juga dalam kenyamanan merasa sendiri
Ah.. pulang..
Ketika hati tak bisa sama sekali bernafas
Saat bergelung dalam dilema
Waktu kah?
(Ketika ingin kusudahi bahwa cantik itu tak harus luka)

Sunday, October 9, 2005

Hwaalllooooo...!!!

Hari ini kuliah lagi! (Setelah libur lebaran yg cuma 10 hari doang ituuuww..!!)

Sebenernya, sumpe de belum tune in sama kuliah. Satu-satunya dorongan untuk ke kampus adalah ketemu teman-temanku tersayang terus... berpelukaaan..!!!

Kangennya dah meledak-ledak. Yang paling pingin dilakukan adalah ngobrol bareng di KanCut (baca: Kantin Kerucut), dan nyela! Hehehe.. satu bulan puasa ternyata gak ngaruh juga sama nafsu nyela-nya.. Padahal kata guru ngaji, nyela itu dosa.. hwehehe...

Well, that's what friends are for..
to share all your joy, happiness and sorrow..

also to find the core of yourself through a journey named life

Sunday, October 2, 2005

Kesabaran

Langit memerah. Awan-awan besar yang bergelantung di barat daya tersipu-sipu melepas lelapnya matahari. Tanah masih basah. Hujan sesiangan tinggalkan jejak-jejak titik air di setiap sudut. Mewangi, menyusupkan segar di antara rongga dada.

Sampai kemudian malam menjelang. Makin larut di kelamnya aku ingin terlelap. Melelapkan semua yang hari ini telah lewat. Berlari menyongsong dan terhempas di pelukan mimpi-mimpi semu. Tapi mataku sepertinya tidak akan terpejam dan aku tak akan sungguh-sungguh terlelap jika setiap terjaga jelaga dan sesak mengurung menatap.

Di saat seperti ini aku ingin menangis. Dengan air mata yang rasanya jatuh lebih berat, sarat emosi dan meringankan penat. Dan seribu satu pertanyaan kemudian cukup beralasan untuk tidak perlu dijawab.

Malam sudah hampir habis seperti asa yang kian tipis. Semua rasa bersalah tumpah ruah mengakar dan memangsa semua keberanian yang aku punya. Tapi ternyata aku telah begitu telak salah mengira. Ia datang padaku, meski awalnya dengan semua kekerasan hati. Melalui banyak nyeri, lalu berkembang dari hari ke hari sampai pada satu titik, saat kesabaran lahir dan memenangkan hatiku.



It is a gift to have u here in my arms
To hold on.. and have faith in your love
To start up again a brand new day

Serenity, compassion, truly acceptance..
To win my heart completely